REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) melakukan uji coba roket penjelajah baru. Foto uji coba ditampilkan media pemerintah KCNA, Sabtu (7/2) itu menunjukkan meningkatkan kemampuan angkatan laut Korut.
Foto itu dirilis menyusul akan berlangsungnya latihan militer gabungan AS dan Korea Selatan (Korsel) musim semi ini. Korut kerap menaikkan ketegangan menjelang latihan tahunan itu. Namun, tahun ini Korut menawarkan untuk menunda uji coba nuklir jika AS membatalkan latihan.
Foto tersebut juga ditampilkan di halaman depan surat kabar Partai Buruh Rodong Sinmun. Foto menunjukkan pemimpin Korut Kim Jong Un mengamati roket yang ditembakkan dari sebuah kapal kecil.
Media pemerintah menggambarkan roket penjelajah itu sebagai roket canggih jenis baru. Roket dikembangkan oleh ilmuwan Korut yang akan membawa perubahan besar bagi angkatan laut dalam mempertahankan perairan.
Roket tersebut mirip dengan desai roket antikapal Rusia KH-35 yang mampu terbang dalam kecepatan tinggi beberapa meter di atas laut. "Itu terlihat sangat mirip dengan KH-35," ujar Jeffrey Lewis dari Monterey Institute of International Studies, Sabtu.
Beberapa pekan terakhir, Korut meningkatkan jumlah latihan angkatan udara dan laut. Korut memprotes latihan gabungan AS dan Korsel dan menyebutnya sebagai gladi resik perang.
Pejabat Korut tahun lalu mengunjungi Rusia. Kim Jong Un dijadwalkan akan melakukan kunjungan kenegaraan pertama ke Rusia Mei mendatang.
"Desain roket itu memunculkan pertanyaan apakah, kapan dan dengan syarat apa Rusia mungkin membantu Korut mengembangkan sistem pertahanannya," kata Lewis.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
