Ahad 08 Feb 2015 10:09 WIB

Pemimpin Houthi Sebut Aksi Kudetanya Revolusi Mulia

Kelompok gerilyawan Houthi kuasai Istana Kepresidenan Yaman
Foto: Reuters
Kelompok gerilyawan Houthi kuasai Istana Kepresidenan Yaman

REPUBLIKA.CO.ID,SANAA-- Pemimpin kelompok Houthi Yaman menilai bahwa penggulingan pemerintahan yang dilakukannya revolusi yang mulia. Lantaran telah mematahkan beleggu ketidakadilan dan korupsi di Yaman.

"Rakyat Yaman telah mengambil langkah besar dalam perjalanan mereka menuju kebebasan, martabat dan kemerdekaan," kata pemimpin Houthi Abdel-Malik al-Houthi dilansir dari Reuters, Ahad (8/2).

Ia mengatakan, keputusan untuk membentuk pemerintahan baru dan membubarkan parlemen adalah tindakan bertanggung jawab.Hal tersebut, ujarnya, dilakukan demi kepentingan terbaik negara.

Houthi menyalahkan mantan presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi telah membuat kekacauan. Ia juga menyatakan akan menghadapi semua upaya yang memicu hasutan.

Meski aksi demonstrasi pada Houthi meletus di Sanaa, Aden, Hodeida, Taiz, Dhamar, Ibb, dan Al-Bayda, mereka tak gentar. Aljazirah melansir, sekitar 17 orang ditangkap dalam demonstrasi di Sanaa. Houthi juga dilaporkan mengeluarkan tembakan peluru tajam untuk membubarkan kerumunan.

Gubernur Aden Abdel Aziz bin Bahtur mengatakan, deklarasi Houthi merupakan rencana untuk melawan konstitusi. Sementara di Taiz, pengunjuk rasa mendirikan tenda di luar gedung pemerintah daerah.

Partai Islah, saingan politik Houthi, menolak pernyataan sepihak tersebut dan menyerukan Houthi untuk menarik kembali ucapannya demi mendukung kembali dialog politik.

Kelompok Houthi telah menguasai Sanaa sejak September 2014. Mereka akan membentuk dewan nasional beranggotakan 551 orang untuk mengganti parlemen yang dibubarkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement