Senin 09 Feb 2015 12:40 WIB

Guru Pakistan Wajib Bawa Senjata, Pengamat: Itu Langkah Naif

Rep: c 83/ Red: Indah Wulandari
Pakistani civil society members take part in a candle light vigil for the victims of a school attacked by the Taliban in Peshawar, Tuesday, Dec. 16, 2014 in Islamabad, Pakistan.
Foto: AP/Anjum Raveed
Pakistani civil society members take part in a candle light vigil for the victims of a school attacked by the Taliban in Peshawar, Tuesday, Dec. 16, 2014 in Islamabad, Pakistan.

REPUBLIKA.CO.ID,ISLAMABAD--Sebagai bagian dari langkah-langkah keamanan menyusul penembakan massal brutal di sekolah Peshawar yang dikelola militer bulan lalu, pemerintah Pakistan membuat keputusan agar guru membawa senjata ke sekolah. Keputusan ini untuk mencegah serangan teroris lainnya di sekolah.

Namun, keputusan pemerintah Pakistan ini telah memicu kontroversi di seluruh negeri. Pakar keamanan mengatakan langkah ini tidak akan meningkatkan keamanan di sekolah.

"Ini adalah langkah naif dan bodoh. Ini sama saja dengan proliferasi senjata untuk lingkungan tersebut, " ujar seorang ahli keamanan Islamabad, Letjen Talat Masood seperti dilansir Islam Online, Senin (9/2).

Ia mengatakan, tugas guru bukan untuk memberikan keamanan, tetapi hanya untuk mengajar siswa saja.

Ia menambahkan, jika kebijakan ini diterapkan, dikhawatirkan akan berbahaya dan kontraproduktif karena dapat mengakibatkan situasi anarkis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement