REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Rusia Vladimir Putin akan melakukan lawatan pertamanya ke Mesir setelah satu dekade sejak pemimpin Rusia terakhir datang pada 2005. Kedatangan Putin ke Mesir disebut-sebut untuk memperluas pengaruhnya, ke salah satu negara paling padat penduduknya di dunia Arab.
Perjalanan akan berlangsung selama dua hari dan dimulai pada Senin (9/2). Seperti dilansir Al Jazeera, Putin merupakan salah satu pendukung kunci (nonArab) Presiden Abdel Fattah el-Sisi.
Sisi sendiri belakangan menghadapi kecaman keras Amerika Serikat (AS) atas tindakan mematikannya menghadapi perbedaan pendapat sejak penggulingan Muhamad Mursi. Ratusan pendukung Mursi tewas dan ribuan lainnya dipenjara sejak itu.
Para pengamat mengatakan kunjungan Putin juga sebagai ajang untuk menunjukkan pada dunia ia tak terisolasi. Putin kerap dikecap atas campur tanganya dalam krisis Ukraina. Para pejabat mengatakan perjalanan Putin dimaksudkan memperkuat hubungan Rusia dengan Mesir.
Kedua pemimpin akan fokus pada pembicaraan mengenai perdagangan dan hubungan ekonomi kedua negara. Mereka juga diperkirakan akan membahas masalah Irak, Suriah, Libya dan konflik Israel-Palestina.