Senin 09 Feb 2015 16:38 WIB

Menlu Suriah Tuduh Israel dan Arab Saudi Dalang Konflik di Negaranya

Rep: c84 / Red: Ani Nursalikah
Salah satu masjid bersejarah di Suriah, hancur akibat perang.
Foto: Reuters
Salah satu masjid bersejarah di Suriah, hancur akibat perang.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Muallem mengatakan Israel dan Arab Saudi bertanggung jawab atas krisis yang terjadi di negaranya. Ia menuduh kedua negara tersebut memberi dukungan bagi kelompok ekstremis di Suriah.

"Rezim Zionis berada di belakang layar dari semua insiden di Suriah," ujar Muallem di Damaskus dalam sebuah wawancara eksklusif dengan al-Alam News Network, seperti dilansir Farsnews, Senin (9/2).

Muallem lebih lanjut menekankan upaya Israel menciptakan zona penyangga di Dataran Tinggi Golan tidak akan berhasil. Ia juga memperingatkan tentara dan pasukan perlawanan rakyat Suriah siap melanjutkan upaya-upaya militer melawan kelompok al-Nusra dan militer Israel di sepanjang perbatasan Suriah.

Dia juga mengatakan "kebijakan sempit" Israel hanya akan membawa kegagalan. Dia juga menegur Arab Saudi yang dianggap berperan besar mendukung kelompok-kelompok teroris seperti Jaysh al-Islam dan pemimpinnya Zahran Alloush.

Muallem menilai keberlangsungan kelompok ini sangat tergantung pada Arab Saudi. Ia juga menyayangkan kurang tegasnya Arab Saudi terhadap ISIS yang berada di Suriah.

Menurutnya, Arab Saudi hanya mementingkan kepentingan diri sendiri dalam mengambil setiap kebijakan. Krisis di Suriah dimulai sejak Maret 2011 dimana tercatat telah menewaskan lebih dari 200 ribu orang. Menurut PBB, lebih dari 7,2 juta warga Suriah juga menjadi pengungsi akibat krisis yang sedang berlangsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement