REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kepala klub sepakbola Zamalek Mortada Mansour mengatakan dia tidak menyalahkan polisi atas tewasnya 22 pendukung di depan stadion di Kairo, Mesir.
Mansour mengatakan kepada stasiun televisi swasta //Egyptian TV//, polisi tidak menembaki pendukung. Menurutnya kerusuhan yang terjadi Ahad (8/2) itu merupakan skenario untuk menggagalkan pemilihan parlemen mendatang.
Mansour yang juga pengacara terkenal adalah pendukung setia Presiden Abdel Fattah-el-Sissi.
Pihak berwenang mengatakan kekerasan dimulai ketika ratusan penggemar berat Zamalek atau yang dikenal dengan Ksatria Putih Ultras memaksa masuk ke stadion untuk menonton pertandingan sepak bola tanpa tiket.
Bentrok antara fans Zamalek dan pasukan keamanan itu menewaskan sedikitnya 22 orang. Pasca kejadian, gubernur menunda kejuaraan liga nasional.