REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Para menteri luar negeri Uni Eropa mengancam memberikan sanksi pada pihak yang mencoba menghalangi PBB menghentikan pertempuran di Libya.
Utusan Khusus PBB Bernadino Leon mengatakan telah berjuang mengatur pembicaraan antara faksi-faksi utama dan menteri luar negeri Uni Eropa. Hasil pertemuan tersebut adalah memberikan sanksi bagi mereka yang menggagalkan pembicaraan dua belah pihak.
"Mereka yang melakukan kekerasan, menghalangi dan melemahkan masa transisi Libya harus menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka," kata para menteri.
Namun, mereka tidak memberitahukan sanksi apa yang akan dijatuhkan. Sebuah dokumen rahasia yang dilihat oleh Reuters Januari lalu berisi berbagai pilihan sanksi. Salah satu sanksi diantaranya memberlakukan embargo minyak penuh.