Selasa 10 Feb 2015 19:14 WIB

Penggunaan Narkoba Kerap Terjadi Dalam Festival Musik Dance

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Akhir pekan (7/2) lalu, seorang remaja tewas karena overdosis usai menengak obat-obatan hingga over dosis. Di Jakarta pun festival musik yang menggunakan narkoba pernah menyebabkan tiga remaja tewas, pada bulan Maret 2014 lalu.

Festival musik hinggar binggar,  'A State of Trance' digelar di Sydney dengan menampilkan DJ Armin van Buuren. Festival ini berlangsung dari pukul 10 malam hingga 5 pagi hari.

Setelah festival berakhir, remaja berusia 19 tahun dibawa ke rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia.

Kepolisian di Sydney mengatakan kalau sejumlah orang telah berkompetisi untuk menegak pil sebanyak mungkin. "Laporan ini masih perlu dikonfirmasi, tetapi informasi saat ini yang beredar adalah mereka melakukannya sebagai permainan," ujar Komisaris Frank Minnelli dari Kepolisian Sydney baru-baru ini.

Ini bukanlah kejadian pertama festival musik yang memakan korban. November 2014 lalu, seorang remaja wanita berusia 19 tahun pernah tewas saat menghadiri Harbourlife Festival di Sydney.

Di Indonesia pun, insiden ini pernah terjadi pada bulan Maret 2014, yang menewaskan tiga orang dan kepolisian mengatakan kematian berhubungan dengan penggunaan narkoba.

Kepolisian New South Wales kini mengatakan akan memperketat pemeriksaan saat festival musik berlangsung. Tetapi Will Tregoning dari Unharm, organisasi yang menyoroti masalah penggunaan narkoba mengatakan pengerahan polisi yang lebih banyak bukanlah cara yang benar.

Menurutnya melakukan tes narkoba justru akan lebih membantu mengatasi masalah ini. Will juga berpendapat kalau Australia harus melakukan tes penggunaan pil, yang juga sudah dilakukan di sejumlah negara-negara Eropa.

"Contohnya di Belanda, juga dari beberapa yang sudah dilakukan di Australia, saat orang-orang mengetahui bahwa obat-obatan yang hendak dikonsumsi tidak sesuai dengan yang diharapkan, mereka tidak akan mengkonsumsinya," ujar Will.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement