REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS – Rakyat Nigeria mengkritik keputusan Badan Pemilihan Negara (BPN) karena menunda pemilihan umum selama enam pekan.
"Ini adalah langkah yang diambil untuk melemahkan kehendak rakyat Nigeria akan perubahan . Sangat disayangkan militer melakukan ini sendiri demi tujuan egois ini," ujar juru bicara partai oposisi Garuba Shehu, seperti dikutip laman Onislam, Selasa (10/2).
Garuba menyatakan akan terus mendesak rakyat agar tidak menyerah. Menurutnya, BPN tidak memberi mereka alasan yang jelas mengenai penundaan itu. Penundaan itu, menurutnya, sudah melemahkan nilai proses pemilu.
Di lain sisi, partai yang berkuasa, Partai Rakyat Demokratik mengatakan, penundaan itu merupakan langkah tepat. Menurutnya, penundaan itu untuk memastikan tidak ada yang rakyat yang akan kehilangan haknya.
"Pengumuman ini tidak datang tanpa konsekuensi besar untuk partai dan kandidat secara nasional. Kami percaya pergeseran ini, yang masih dalam masa konstitusional diperbolehkan dan dapat diakomodasi," kata perwakilan Partai Rakyat Demokratik.