Selasa 10 Feb 2015 13:05 WIB

Tayangkan Wawancara Pimpinan Syiah, Bahrain Tutup Stasiun TV Ini

TV  Al-Arab
Foto: rt.com
TV Al-Arab

REPUBLIKA.CO.ID,AL MANAMA—Pemerintah Bahrain menutup paksa sebuah stasiun televisi, Al-Arab karena dianggap tak mematuhi ketentuan penyiaran dengan menayangkan wawancara pada pemimpin kelompok Syiah.

“Badan Information Affairs Authority (IAA) menutup Al-Arab karena gagal memenuhi peryaratan siar di Bahrain,” rilis penyataan badan penyiaran publik Bahrain tersebut seperti dilansir dari rt.com, Selasa (10/2).

Bukan itu saja, IAA menilai televisi yang baru mengudara pada 1 Februari 2015 lalu itu juga tak memenuhi standar penyiaran internasional. Lantaran dianggap menyiarkan wawancara yang berptensi menyebarkan nilai ekstremisme dan terorisme.

Wawancara yang memantik pelarangan tersebut menyiarkan pemimpin partai oposisi Syiah Al Wefaq, Khalil Al-Marzooq. Ia mengomentari penahanan 72 warga Bahrain oleh pemerintah karena terindikasi melakukan aktivitas yang berkategori terorisme.

Marzooq mengklaim, tindakan tersebut dilatarbelakangi politik. Terlebih lagi tanpa disertai proses yang baik di pengadilan.

Al-Arab didanai oleh salah seorang bangsawan Arab Saudi Pangeran Al-Waleed bin Talal Al-Saud. Pria yang mengenyam pendidikan di AS itu mempunyai saham di Forbes sekitar 23,5 miliar dolar AS. Ia memilih membuka industri media di Bahrain karena dinilai lebih bebas daripada negara asalnya, Arab Saudi.

Hingga saat ini, kementerian terkait di Bahrain mengaku masih bernegoisasi tentang kelanjutan operasional Al-Arab. Televisi yang mempekerjakan sekitar 280 staf dan mempunyai 30 kantor biro di seluruh dunia itu meyakini bakal memperoleh izin hak siarnya kembali.

Al-Waleed Bin Talal maupun petinggi Al-Arab lainnya belum merespon kondisi tersebut secara terbuka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement