REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Mesir, pada Senin malam (9/2). Dia memulai kunjungan dua harinya ke negara tersebut.
Dalam kunjungan pertama pemimpin Rusia ke Mesir sejak satu dekade, kedua negara akan membahas isu-isu keamanan regional utama dan meningkatkan hubungan bilateral. Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi menyambut kedatangan Putin di bandara di Kairo. Putin datang didampingi sejumlah pejabat tinggi dan menteri-menteri pemerintahan Rusia.
Kantor kepresidenan Mesir sebelumnya mengatakan, kedua pemimpin akan menandatangani sejumlah perjanjian pada Selasa (10/2). Namun, mereka tak merinci perjanjian apa saja yang akan ditandatangani. Keduanya disebut-sebut akan memperkuat kerjasama militer dan perdagangan.
Kantor berita Ahram melaporkan, Putin dan Sisi sempat melakukan pembicaraan singkat sebelum menuju ke Gedung Opera Kairo untuk menonton video mengenai sejarah hubungan kedua negara. Pembicaraan juga akan membahas sejumlah isu seperti konflik Libya, perang saudara di Suriah dan perdamaian Israel-Palestina.
Michael Hanna seorang analis dari Century Foundation mengatakan, penerimaan Mesir yang hangat merupakan sandiwara yang memiliki tujuan. Mesir menurutnya ingin memberi pesan pada Amerika Serikat dan Barat mereka mempertahankan rasa kebebasan, memiliki pilihan dan tak terikat.