REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Colin Simpfendorfer, seorang ilmuwan hiu di James Cook University Queensland, mengatakan, salah satu masalah dalam menyelidiki penyebab serangan hiu adalah kurangnya data tentang populasi hiu lokal.
"Kami tak mengumpulkan banyak data tentang populasi hiu di negeri ini. Sebagian besar terkait hiu yang tertangkap untuk dikonsumsi," katanya kepada ABC baru-bar ini.
"Laut adalah tempat yang sulit untuk dipelajari, terutama untuk mempelajari hewan-hewan ini karena mereka berada di puncak rantai makanan laut, secara alamiah, mereka tergolong hewan yang cukup langka. Menghitung mereka benar-benar pekerjaan yang sulit," terangnya
Profesor Colin mengatakan, hal itu juga menyulitkan untuk menilai program ‘tangkap dan bunuh’ di Australia Barat yang kontroversial."Itulah yang membuat debat publik tentang hal ini sangatlah sulit, karena Anda tak memiliki konteks untuk mengevaluasi proses pengambilan keputusan," sebutnya.
Profesor Colin menuturkan, seperempat dari spesies hiu di seluruh dunia menghadapi ancaman kepunahan, sebagian besar akibat penangkapan ikan berlebihan.
"Tingkat reproduksi mereka kecil, sehingga ketika anda mengambil salah satunya dari populasi, jumlah mereka akan menurun. Secara global kita memiliki masalah yang sangat serius dengan banyaknya spesies hiu," ujarnya.