REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Sebuah tim ekspedisi menemukan badan pesawat yang hilang 53 tahun lalu di Pegunungan Andes. Pemimpin pendakian, Lower Lopez, telah tiga kali mendaki gunung tersebut demi mencari bangkai pesawat.
"Tim kami menemukan serpihan pesawat, termasuk baling-baling, dan juga jasad," ujar Lopez, Selasa (10/2).
Pesawat baling kembar LAN Chile Douglas DC-3 itu dilaporkan hilang pada 3 April 1961 dekat kota Linares, kurang lebih 300 km dari Ibukota Chili, Santiago. Sebanyak 24 penumpang, termasuk 8 pemain dan seorang pelatih Klub Sepak Bola Green Cross, merupakan penumpang pesawat tersebut.
Seminggu setelah kecelakaan, para penyelamat hanya menemukan ekor pesawat dan beberapa jasad penumpang. Pencarian terpaksa dihentikan karena lokasi yang berbahaya dan terpencil. Penemuan bangkai tersebut menjadi titik cerah bagi keluarga korban yang jasadnya belum ditemukan.
Untuk mencapai lokasi yang terletak 3.000 meter di atas permukaan laut tersebut, tim pendaki gunung mengendarai kuda selama dua hari, melintasi sungai dan jurang, serta mendaki gunung selama dua hari.