Rabu 11 Feb 2015 08:45 WIB

Tiga Ledakan Guncang Ibu Kota Albania

Salah satu sudut kota di Albania
Foto: albanian.co
Salah satu sudut kota di Albania

REPUBLIKA.CO.ID, TIRANA -- Tirana, Ibu Kota Albania, diguncang tiga ledakan pada Selasa (10/2). Tempat usaha milik ayah menteri dalam negeri Albania serta rumah seorang perwira polisi dikabarkan menjadi sasaran.

Sementara itu bom ketiga ditemukan di satu halte bus, dan diledakkan dengan pengendali jarak jauh oleh pasukan polisi.

Menurut surat kabar Albania, Daily News, Jaksa Albania Urusan Pidana Serius sedang menyelidiki ketiga serangan bom tersebut, yang telah dipandang sebagai aksi teror.

Bom pertama meledak di toko farmasi milik ayah Menteri Dalam Negeri Saimir Tahiri, demikian laporan Xinhua, dikutip Rabu (11/2) pagi. Toko obat Bashkim Tahiri nyaris hancur total.

Ledakan itu cukup kuat untuk merusak toko lain di dekatnya.

Toko obat tersebut berada di dekat Tirana University Hospital Center. Penyelidikan memperlihatkan bahan peledak tersebut diletakkan di mesin penyejuk udara, di tembok luar toko itu.

Polisi memasang penghalang jalan dan para ahli berada di lokasi ketika ledakan lain terjadi di rumah mantan kepala polisi, yang saat ini menjadi Direktur Kejahatan Serius di Korca, Albania Selatan.

Yang menimbulkan kepanikan lebih besar ialah dinamit yang diletakkan di satu stasiun bus, di dekat Vasil Shanto School. Pasukan polisi melakukan peledakan terkendali, dengan menghilangkan resiko.

Semua ketiga ledakan tersebut memiliki mekanisme pemicu yang berbeda. Satu bom di toko obat memiliki pemicu elektronik, yang di gedung apartemen memiliki sumbu, sedangkan peledak di halte bus memiliki detonator eletrik.

ketiga ledakan itu mungkin dilakukan oleh kelompok yang sama, dan perbuatan tersebut telah dipandang oleh pemerintah sebagai aksi teror.

Polisi telah menginterogasi 12 orang yang mungkin memiliki keterangan mengenai peristiwa itu, dan mengambil rekaman kamera dari pengusaha di sekitar tempat ledakan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement