REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat akan menutup kedutaan besarnya di Yaman, Selasa (10/2). Pejabat AS di Washington mengonfirmasi penutupan kedutaan karena situasi keamanan yang tak bisa diprediksi.
Yaman masih diterpa gelombang ancaman dari kelompok pemberontak. Juru bicara departemen luar negeri, Jen Psaki menolak berkomentar. Namun ia mengatakan jumlah staf kedutaan secara terus-menerus dikurangi.
Menurutnya keamanan mereka adalah prioritas utama. ''Kita mengambil langkah untuk memastikan bahwa kita melakukan yang kita bisa untuk melindungi mereka,'' kata dia.
Yaman adalah rumah kelompok radikal Alkaidah di semenanjung Arab. Setelah bertahun-tahun krisis, kondisi keamanan masih tidak bisa dikatakan membaik.
Salah satu pejabat AS mengatakan 100 pasukan marinir telah membantu menjaga keamanan di kedutaan di Yaman.
Pejabat lain mengatakan kapal tempur amfibi Angkatan Laut dan USS Iwo Jima juga berada di Laut Merah di lepas pantai Yaman.
Semua armada itu akan siap sedia membantu evakuasi staf kedutaan jika diminta oleh Departemen Luar Negeri. Karyawan di kedutaan mengatakan misi AS telah menghancurkan dokumen dan senjata dalam beberapa hari lalu.
Duta besar dan staf lainnya, tambahnya akan siap meninggalkan Yaman pada Rabu. Karyawan di kedutaan Inggris, Prancis dan Jerman juga telah menyelesaikan misi menghancurkan dokumen dan memberi cuti dua bulan. Namun belum ada info penutupan kedutaan mereka.