Rabu 11 Feb 2015 14:51 WIB

Cuaca Berkabut, 100 Mobil Tabrakan Beruntun

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Winda Destiana Putri
Tabrakan beruntun. (ilustrasi)
Foto: Republika
Tabrakan beruntun. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INCHEON -- Setidaknya dua orang tewas dalam tabrakan berantai di sebuah jembatan dekat bandara Internasional Incheon Korea Selatan. Lebih dari 60 orang lainnya terluka karena insiden dan delapan orang kritis.

Pihak berwenang Incheon Fire and Safety Management Department, Byeon Tae-u mengatakan jumlah korban bisa meningkat. Sementara pejabat dari Stasiun Polisi Incheon Seobu, Park Sang-yeul mengatakan mobil rusak telah dipindahkan dari lokasi kejadian.

Kantor berita Yonhap melaporkan tumbukan pertama dimulai ketika bus menabrak mobil di depannya dalam kondisi berkabut. Kabut tebal menghalangi jarak pandang sehingga 100 mobil dilaporkan terlibat dalam kekacauan ini.

Dikutip BBC, Rabu (11/2) jembatan ini menghubungkan Incheon dan ibukota, Seoul ke bandara di pulau Yongjing. Sejumlah jalur ditutup karena insiden ini. Seorang pejabat polisi, Kim Seong-han mengatakan tim darurat belum mampu menjangkau semua mobil yang rusak.

Jarak pandang sangat pendek sehingga menganggu operasi evakuasi. Byeon mengatakan kecelakaan terjadi diduga karena kondisi berkabut dan jalanan yang beku. 

Salah satu korban yang mobilnya terlibat dalam kecelakaan, Lee Gyeong-hoon mengatakan ia sudah mengemudi dengan sangat pelan karena kabut. Pandangannya hanya menjangkau sekitar 10 meter kedepan.

"Saya kemudian melihat lampu rem mobil di depan menyala tiba-tiba, hingga saya pun langsung berhenti," kata Lee. Namun malang, mobilnya tetap ditabrak dari belakang. Ia masih sempat keluar dari mobil ketika tabrakan.

Korea Selatan telah mengalami kejadian serupa pada 2006 ketika 29 mobil terlibat dalam kecelakaan beruntun karena cuaca berkabut. Insiden di jembatan di atas laut itu menewaskan 11 orang dan 50 lainnya terluka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement