Kamis 12 Feb 2015 08:08 WIB

Fans Zamalek Tewas, Pembela HAM Mesir Salahkan Polisi

Rep: c 84/ Red: Indah Wulandari
Sebuah truk terbakar akibat bentrok pasukan keamanan Mesir dengan pendukung klub Zamalek di luar Air Defense Stadium di Kairo, Mesir, Ahad (8/2)
Foto: AP
Sebuah truk terbakar akibat bentrok pasukan keamanan Mesir dengan pendukung klub Zamalek di luar Air Defense Stadium di Kairo, Mesir, Ahad (8/2)

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Sebanyak 16 kelompok pembela hak asasi manusia di Mesir menyalahkan tragedi tewasnya fans sepak bola Zamalek kepada para polisi.

Dalam sebuah pernyataan bersama yang diterbitkan oleh Pusat Mesir untuk Hak Ekonomi dan Sosial (ECESR),  mereka mengatakan pembunuhan tersebut adalah hasil dari tidak adanya pertanggungjawaban atas pelanggaran HAM sejak pemberontakan pada 2011 lalu.

"Meningkatnya jumlah korban kejahatan polisi dan frekuensi kekerasan dan pembunuhan selama 18 bulan terakhir menimbulkan banyak pertanyaan sekitar apakah ada keputusan politik untuk memberikan polisi kebebasan membunuh," tulis kelompok tersebut dikutip dari Egypt Independent, Kamis (12/2).

Pernyataan itu juga menunjukkan kegagalan polisi untuk mematuhi aturan menggunakan gas air mata, bukan menembak bom ke tengah kerumunan.

Lanjutnya, kelompok itu juga mempertanyakan apakah kematian disebabkan oleh sesak napas atau trauma benda tumpul akibat penyerbuan, gas air mata yang dilepaskan polisi.

Kelompok itu juga menyalahkan pengadilan yang dianggap bermain mata dengan pejabat keamanan yang terlibat dalam insiden tersebut.

 

Sementara Kementerian Dalam Negeri menyalahkan pihak klub (Zamalek) atas kematian 19 penggemar mereka.

Sedangkan, Ultras White Knight (UWK), pendukung sejati Zamalek menuduh polisi sebagai dalang dari tewasnya fans Zamalek setelah membakan gas air mata kepada mereka.

Laga lanjutan Liga Primer Mesir antara Zamalek kontra ENNPI di Stadion Air Defence berujung mengenaskan dengan tewasnya puluhan fans Zamalek di luar stadion tersebut pada Ahad (8/2) lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement