Jumat 13 Feb 2015 09:52 WIB

Keluarga Korban Penumpang MH370 Gelar Aksi Damai di Bandara

 Keluarga korban penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370  menangis saat berunjuk rasa di depan gedung Kedubes Malaysia di Beijing, Selasa (25/3).   (Reuters/Kim Kyung-Hoon)
Keluarga korban penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 menangis saat berunjuk rasa di depan gedung Kedubes Malaysia di Beijing, Selasa (25/3). (Reuters/Kim Kyung-Hoon)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR-- Sebanyak 15 kerabat korban pesawat Malaysia Airlines MH370 dari Cina menggelar aksi damai di Kompleks B, Lapangan Terbang Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah, Subang, Malaysia, untuk meminta penjelasan baru dari maskapai penerbangan terkait nasib pesawat naas tersebut.

Tiga perwakilan keluarga korban melakukan pertemuan dengan CEO Malaysia Airlines (MAS) Ahmad Jauhari Yahya di Bangunan Skypark, Terminal Subang.

"Ketiga keluarga korban menyampaikan surat kepada pihak MAS. Kami akan merespon dengan jawaban tertulis seperti diminta keluarga korban," kata Jauhari Yahya seperti dikutip media lokal di Kuala Lumpur, Jumat.

"Pihak kami juga menawarkan penjagaan dan bantuan staf yang bisa berbahasa Mandarin untuk mereka," imbuh dia.

Ia mengatakan, pihak maskapai penerbangan akan terus berkomunikasi dengan keluarga korban melalui Pusat Komunikasi dan Bantuan Keluarga di Beijing. "Namun tidak ada penjelasan lanjut atau informasi teknis terkait nasib MH370 yang dapat diberikan selain apa yang sudah diketahui sampai saat ini," katanya.

Seorang keluarga korban, Wen Wan Chen (63) mengatakan pihaknya menuntut penjelasan atas empat hal kepada MAS yaitu perincian penyelidikan atas kecelakaan, perincian operasi pencarian, penyebab dikeluarkannya deklarasi mengenai nasib MH370 serta meminta MAS menanggung pengeluaran semua anggota keluarga korban selama mereka berada di Malaysia sampai nasib keluarga mereka diketahui.

"Kami memberi waktu tiga hari kepada MAS dan jika mereka gagal memberikan jawaban yang memuaskan kami tidak ragu-ragu untuk bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement