Ahad 15 Feb 2015 19:10 WIB

Majalah ISIS Puji Serangan Teror di Negara Barat Termasuk Australia

Red:
Gerakan kelompok ISIS
Foto: VOA
Gerakan kelompok ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Edisi terbaru majalah Negara Islam Suriah Irak (ISIS) merilis laporan yang memuji orang-orang yang melakukan serangan teror di negara-negara Barat termasuk Australia. Mereka juga mentertawakan pengerahan polisi dan tentara di jalanan kota-kota Barat dalam menanggapi serangan tersebut.

Majalah Dabiq juga menerbitkan sebuah wawancara dengan istri seorang teroris di Perancis yang menewaskan lima orang di sebuah supermarket halal di Paris setelah serangan terhadap majalah Charlie Hebdo bulan lalu.
 
Edisi online majalan berisi 83 halaman itu menampilkan berbagai macam ceramah, wawancara dengan para jihadi asing yang berperang bersama ISIS. Termasuk gambar menjijikkan tentang pemenggalan dua sandera Jepang dan pilot Yordania yang dibakar hidup-hidup baru-baru ini.
 
Majalah ini juga menampilkan laporan ficer panjang mengenai kelompok radikal islam di berbagai bagian negara yang mendukung ISIS.
 
Di dalamnya, juga memuat seruan dari salah satu juru bicara ISIS terkenal Syaikh Abu Muhammad al-Adnani yang mengajak umat Islam untuk meneror "tentara salib" di jalan-jalan dan rumah-rumah mereka sendiri, ia merujuk pada serangan teror baru-baru ini yang banyak terjadi di dunia Barat.

 

Majalah ini juga menampilkan wawancara dengan Hayat Boumeddiene, yang menjadi salah satu wanita yang paling dicari setelah meninggalkan Perancis selama berlangsungnya insiden teror pembantaian di kantor tabloid Charlie Hebdo.
 
Suaminya, Amedy Coulibaly, membunuh seorang polisi perempuan dan  empat warga Yahudi yang disandera di sebuah supermarket beberapa hari setelah dua pria lainnya melakukan pembunuhan di Charlie Hebdo.
 
Boumeddiene dilaporkan berhasil meloloskan diri ke Turki dan kemudian pergi ke Suriah, dimana dia kemudian diwawancarai oleh  Majalah Dabiq.
 
"Segala puji bagi Allah yang telah memfasilitasi jalan untuk saya," tutur Hayat Boumeddienne ketika ditanya bagaimana caranya dia berhasil lolos ke wilayah ISIS.
 
"Saya tidak menemukan kesulitan dan saya senang bisa berada di negara berlandaskan hukum Allah. Saya merasa lega sekarang karena sudah berhasil menjalankan tugas saya. Segala puji bagi Alloh dan saya berdo'a semoga Allah selalu menjaga saya,'
 

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement