Jumat 13 Feb 2015 18:54 WIB
Eksekusi mati

Nasdem: Ancaman Australia Itu Biasa-biasa Saja

Rep: c05/ Red: Damanhuri Zuhri
Terpidana mati Bali Nine, Myuran Sukumaran.
Foto: News.com
Terpidana mati Bali Nine, Myuran Sukumaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Patrice Rio Capella menilai ancaman Australia untuk memboikot pariwisata Indonesia bukanlah sesuatu yang mesti dikhawatirkan.

Hal ini menyikapi jelang eksekusi mati bagi Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, WNA Australia yang terlibat kasus narkotika.

Rio menyatakan hubungan antara Indonesia dan Australia sedari dulu memang selalu naik turun. Hal ini, kata dia, merupakan suatu hal yang biasa dalam konteks bilateral antar negara.

Dia menyebutkan pada akhirnya nanti jika benar nanti terjadi boikot, dirinya yakin hal itu tak akan terjadi dalam waktru yang lama. “Orang Australia butuh berwisata ke Indonesia. Apalagi ke wisata ke Bali,” kata Rio.

Justru, kata Rio, rencana boikot pariwisata Indonesia menunjukkan Australia tidak menghormati hukum indonesia. Dia menjelaskan semua negara memiliki kedaulatan hukum.

Rio juga menyatakan prosedur hukum sudah dijalankan secara benar. “ Jadi, tak logis Australia mengancam indonesia dengan boikot pariwisata,” katanya.

Sebelumnya dalam wawancara dengan radio lokal, Jumat (13/2), Menlu Bishop menyebutkan para turis Australia bisa saja memboikot Indonesia jika rencana eksekusi jadi dilaksanakan.

"Banyak orang Australia yang peduli atas masalah ini," katanya. "Saya sendiri menerima banyak sekali e-mail dan SMS. Saya tahu sudah ada yang merencanakan doa bersama dan demonstrasi."

Karena itu, Menlu Bishop berharap agar "Pemerintah Indonesia tidak meremehkan opini publik Australia terhadap isu ini".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement