Jumat 13 Feb 2015 21:42 WIB

Australia Boikot, Indonesia Bisa Boikot Balik

Rep: c05/ Red: Damanhuri Zuhri
Menlu Australia, Julie Bishop.
Foto: Reuters
Menlu Australia, Julie Bishop.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI, Nasir jamil menyatakan Indonesia tak boleh takut terkait ancaman boikot pariwisata yang dilakukan Australia. Jika mereka bisa boikot, Indonesia juga bisa balik memboikot.

Politisi Asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyatakan boikot pariwisata merupakan hal yang tidak logis dilakukan Australia.

Hal ini, kata dia, menunjukkan sikap tidak menghargai Australia kepada Indonesia. “Harusnya kalau menghormati tidak perlu sampai mengancam boikot,” kata dia, Jumat (13/2).

Nasir mengusulkan jika memang nantinya boikot itu benar terjadi, Indonesia bisa membalasanya denga memboikot balik. ”Pemerintah tidak usah takut karena kita bisa boikot daging dari Australia,” kata Nasir menjelaskan.

 

Sebelumnya dalam wawancara dengan radio lokal, Jumat (13/2), Menlu Bishop menyebutkan para turis Australia bisa saja memboikot Indonesia jika rencana eksekusi mati jadi dilaksanakan.

"Banyak orang Australia yang peduli atas masalah ini," katanya. "Saya sendiri menerima banyak sekali e-mail dan SMS. Saya tahu bahwa sudah ada yang merencanakan doa bersama dan demonstrasi."

Karena itu, Menlu Bishop berharap agar "Pemerintah Indonesia tidak meremehkan opini publik Australia terhadap isu ini."

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement