REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi yang dirilis online hari Kamis dalam jurnal Science, memperkirakan bahwa populasi China yang padat menyebabkan terbuangnya 1.3 sampai 3.5 juta metrik ton plastik ke laut setiap tahun, sebagian besar karena manajemen sampah yang tidak benar.
Menurut studi yang dirilis online hari Kamis dalam jurnal Science itu, delapan dari 10 penyumbang sampah plastik berasal dari Asia, termasuk Indonesia, Filipina, Vietnam, Sri Lanka, Thailand, Malaysia dan Bangladesh. Studi tersebut memperkirakan 4.8 sampai 12.7 juta metrik ton plastik berakhir di laut pada tahun 2010.
Salah seorang penulis studi itu, Jenna Jambeck, insinyur lingkungan Universitas Georgia, mengatakan 8 juta metrik ton saja “sama dengan lima kantong sampah berisi plastik untuk setiap 30 cm garis pantai di dunia.”
Hanya sedikit negara-negara penyumbang terbesar itu yang memiliki cukup infrasturuktur untuk menangani pembuangan sampah, kata studi itu.
Bahkan AS yang memiliki infrastruktur yang dibangun dengan baik untuk menangani sampah padu, menyumbang 40,000 sampai 110,000 metrik ton per tahun, dan berada pada peringkat ke-20.