REPUBLIKA.CO.ID,COPENHAGEN—Setelah peristiwa penembakan di Kafe Krudttonden, Copenhagen, Denmark, Sabtu (14/2), panitia dan peserta diskusi tentang seni, penghujatan, dan kebebasan berekspresi di kafe tersebut memutuskan tetap meneruskan acaranya.
“Kita mendengar suara-suara polisi dalam bahasa Denmark berteriak dan kartunis Lars Vilks dievakuasi dari tempat ini,” cetus seniman dari Polandia yang menjadi salah satu peserta diskusi Agnieszka Kolek pada ITV News, Ahad (15/2).
Namun, setelah huru-hara itu berlalu, ternyata beberapa peserta diskusi memutuskan tetap melanjutkan acara, termasuk Kolek.
"Alasan penyerangan tersebut bukan untuk membunuh kita semata, tapi juga memberi tanda mereka ingin membungkam diskusi kritis semacam ini di Eropa. Jadi, kita putuskan untuk melanjutkan diskusi ini,” terang Kolek.
Lantaran ia menganggap bahwa ancaman terbesar bagi komunitas mereka adalah orang-orang yang berhasil menghentikan diskusi semacam ini dibandingkan orang yang mengancam membunuh mereka dengan senjata.
Sebelumnya, kepolisian setempat, seperti dilansir dari Reuters, menyatakan dua pelaku berhasil kabur menggunakan mobil usai melancarkan aksinya.
“Para pengawal berteriak ‘semuanya keluar’ dan kami didorong keluar ruangan,” ujar panitia acara diskusi, Helle Merete Brix.
“Mereka menembak ke arah ruang konferensi. Saya melihat salah satu pelaku berlari dan menggunakan penutup wajah, sehingga tidak terlihat mukanya. Bahkan saya tidak yakin pelakunya satu atau dua orang,” ujarnya.