Senin 16 Feb 2015 08:22 WIB

Palestina: Kunjungan Tony Blair ke Gaza tak Berguna

Mantan perdana menteri Inggris, Tony Blair.
Foto: Reuters
Mantan perdana menteri Inggris, Tony Blair.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Seorang pejabat Palestina pada Ahad (15/2) mengatakan kunjungan utusan Kuartet Internasional Tony Blair ke Jalur Gaza tak berguna selama blokade Israel atas daerah pantai tersebut tetap ada.

Anggota parlemen independen dan Kepala Komite Rakyat untuk Hadapi Pengepungan Israel, Jamal Al-Khudari mengatakan kepada wartawan di Jalur Gaza, "Kunjungan Blair ke Jalur Gaza takkan bermanfaat selama Israel masih menutup tempat penyeberangan Jalur Gaza".

Blair, mantan perdana menteri Inggris, mengunjungi Jalur Gaza pada Ahad pagi. Ia bertemu dengan para menteri Palestina di pemerintah persatuan dan membahas kesulitan yang dihadapi selama proses pembangunan kembali di daerah kantung yang dicabik perang tersebut.

Jamal Al-Khudari menyatakan kunjungan itu hanya dapat "bermanfaat" jika Israel setuju membuka tempat penyeberangan dan mengizinkan banyak barang bangunan memasuki Jalur Gaza.

Pada 8 Juli 2014, Israel melancarkan agresi besar militer melalui darat dan udara ke Jalur Gaza. Agresi militer Yahudi itu berlangsung selama 50 hari dan menimbulkan kerusakan parah dengan kehancuran banyak rumah dan prasarana, serta menewaskan 2.200 orang Palestina serta melukai 11 ribu orang lagi.

Setelah pertemuan dengan pemerintah persatuan, Blair mengatakan kepada wartawan bahwa membiarkan kondisi di Jalur Gaza sebagaimana adanya "adalah kejahatan besar terhadap manusia dan proses perdamaian serta kejahatan terhadap penduduk Jalur Gaza".

"Itu adalah misi buat semua orang. Kita harus mengakui tanggung jawab kit sebagai masyarakat internasional, negara lain di sekitarnya dan politisi di Israel serta Palestina," kata Blair.

Blair, yang melakukan kunjungan mendadak ke Jalur Gaza, tidak bertemu dengan pejabat Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS), yang menguasai Jalur Gaza. Ia menegaskan bahwa "Jalur Gaza tak boleh dikucilkan dari seluruh wilayah Palestina".

"Saya datang ke sini ke Jalur Gaza untuk melihat apakah ada kemungkinan untuk melakukan apa saja yang mungkin dan membantu membuat perubahan nyata dengan dampak nyata," kata Blair kepada wartawan sebelum ia meninggalkan daerah kantung itu.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement