Senin 16 Feb 2015 11:12 WIB

Pemberontak Ukraina Langgar Gencatan Senjata

Rep: Gita Amanda/ Red: Indah Wulandari
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Ukraina Petro Poroshenko berbicara dalam pembicaraan damai di Minsk, Rabu (11/2)
Foto: reuters
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Ukraina Petro Poroshenko berbicara dalam pembicaraan damai di Minsk, Rabu (11/2)

REPUBLIKA.CO.ID,DEBALTSEVE--Pemberontak Ukraina mengingkari gencatan senjata beberapa jam setelah diberlakukan pada Ahad (15/2). Mereka mengklaim, gencatan senjata tak berlaku di kota yang memang sedang terjadi pertempuran.

Seperti diberitakan Reuters, pemberontak pro-Rusia mengatakan mereka tak akan melakukan gencatan senjata di Debaltseve, di mana pasukan Ukraina terkepung. Sementara militer Kiev mengatakan, serangan pemberontak terus meningkat di kota tersebut hingga Ahad sore.

"Tentu saja kami bisa melakukan serangan (di Delatseve). Ini wilayah kami. Wilayah internal sama dengan kami. Internal ya  internal. Tapi sepanjang wilayah konfrontasi tak ada penembakan," ujar komandan senior pemberontak Eduard Basurin.

Menanggapi serangan tersebut, militer Kiev mengatakan bahwa musuh terus melakukan serangan dengan beragam senjata termasuk roket Grad. Separatis menurut Kiev juga berencana merebut Debaltseve dari barat.

Dalam percakapan telepon empat arah dengan para pemimpin Jerman, Prancis, Rusia dan Ukraina, Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan gencatan senjata semestinya mencakup semua lini termasuk di Delatseve. Ia menekankan penarikan militer dan senjata berat untuk gencata senjata penuh dan tanpa syarat.

Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa yang memantau gencatan senjata mengatakan, pemberontak melarang mereka memasuki Debaltseve.

Sementara juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, kesepakatan damai Kamis termasuk gencatan senjata yang harus dilaksanakan tanpa syarat. Tapi, ia tak menyebut apakah Moskow yakin, gencata juga akan dilakukan di Debaltseve.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement