Senin 16 Feb 2015 13:00 WIB
Penembakan Muslim Amerika

Korban Penembakan Chapel Hill Bermimpi Bantu Pengungsi Suriah

Rep: C84/ Red: Indah Wulandari
Dua korban penembakan di komplek University of North Carolina,Chapel Hill, Deah Shaddy Barakat (kanan) bersama istrinya Yusor Mohammad.
Foto: facebook
Dua korban penembakan di komplek University of North Carolina,Chapel Hill, Deah Shaddy Barakat (kanan) bersama istrinya Yusor Mohammad.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Ketua Dental Association (DA) Turki, Muzaffar Erdogral, mengecam keras pembunuhan terhadap tiga mahasiswa Muslim di North Carolina, Amerika Serikat (AS).

Kepada kantor berita Anadolu, Erdogral mengatakan DA sedang bekerjasama dengan Deah Barakat, yang tewas bersama isterinya, Yusor Mohammad Abu-Salha, dan adik iparnya, Razan Mohammad Abu-Salha saat ditembak mati seorang ateis, Craig Stephen Hicks di Chapel Hill, North Carolina.

Erdogral menyatakan Barakat sedang bermimpi untuk mendirikan unit pengobatan gigi di kamp-kamp pengungsi Suriah di Turki.

"Kami berharap, mahasiswa dan relawan dapat datang dan bekerjasama dengan kami selama liburan kuliah," ujarnya, Senin (16/2).

Barakat yang berusia 23 tahun sendiri bersama-sama dengan beberapa teman-teman Suriah dan Amerika telah mendirikan sebuah proyek untuk membantu anak-anak Suriah. Ia berencana memberikan perawatan gigi, sikat gigi dan pasta gigi kepada anak-anak Suriah yang menderita akibat perang.

Erdogral juga mengecam bungkamnya sejumlah pemimpin dan media-media barat atas terbunuhnya tiga mahasiswa Muslim ini.

Ia membandingkan tragedi ini dengan serangan Charlie Hebdo dimana sejumlah petinggi negara langsung mengeluarkan pernyataannya tak lama setelahkejadian berlangsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement