Senin 16 Feb 2015 16:29 WIB

Blair: Hamas Harus Sepakat Bila Palestina Ingin Diakui

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Winda Destiana Putri
Mantan perdana menteri Inggris, Tony Blair.
Foto: Reuters
Mantan perdana menteri Inggris, Tony Blair.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Utusan Perdamaian Timur Tengah Tony Blair mengatakan kesepakatan perdamaian Israel-Palestina harus fokus agar kekerasan di wilayah mereka tidak terjadi kembali.

"Konflik terakhir telah meninggalkan Gaza yang hancur dan orang-orang tertindas menjadi miskin," ujar Blair ketika berkunjung di Gaza seperti dilansir Reuters, Senin (16/2). Blair mengaku prihatin jika membiarkan Gaza maka akan terjadi kekeran dan bencana semakin besar.

Menurutnya perdamaian akan sukses ketika warga Palestina bersatu dalam politik dan berperan di masyarakat internasional. Blair memaksa Hamas untuk sepakat mengenai perbatasan Palestina pada tahun 1967 jika ingin kedaulatan negara mereka diakui.

Blair mengatakan pengembangan perusahaan swasta untuk membangun kembali Gaza harus dilakukan. Peningkatan ekonomi penting untuk Gaza dan keduanya saling membutuhkan.

Saat ini sebanyak 20 ribu pengungsi masih ditampung di sekolah yang dikelola PBB. Oktober lalu Gaza mendapatkan bantuan internasional sebesar 5,4 milyar dollar untuk merekonstruksi Gaza kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement