REPUBLIKA.CO.ID,
KAIRO -- Angkatan Udara Mesir melakukan serangan udara ke kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Senin (16/2). Serangan dilakukan sebagai respon atas tindakan ISIS memenggal 21 warga negara Mesir.
Ini merupakan kali pertama Mesir mengkonfirmasi serangan udaranya pada ISIS di Libya. Langkah terhaap ISIS ini menunjukkan Presiden Abdel Fattah el-Sisi siap untuk meningkatkan upayanya melawan militan.
Pihak militer mengatakan, serangan dilakukan bekerja sama dengan Angkatan Udara Libya. Mereka memukul kamp pelatihan dan penyimpanan senjata ISIS di Libya. "Serangan mencapai target secara akurat, dan pilot kembali ke pangkalan dengan aman," ungkap militer Mesir. Televisi negara menayangkan, rekaman singkat pesawat tempur yang lepas landas dalam kegelapan.
Disebutkan serangan intens merupakan pembalasan atas pertumpahan darah yang dilakukan ISIS. Juru bicara militer mengatakan, baik jauh maupun dekat keamanan warga Mesir jadi tanggung jawab negara.
Komandan Angkatan Udara Libya Brigadir Saqer al-Joroushi mengatakan pada televisi Al-Arabiya, Libya telah berkoordinasi dan bergabung dengan Mesir dalam serangan di kota Derna. Namun pengumuman yang dikeluarkan di laman Facebook kepala staf angkatan udara tak memberikan rincian lebih lanjut terkait serangan tersebut.
"Serangan udara lainnya akan dilakukan hari ini dan besok berkoordinasi dengan Mesir," katanya.