REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Para pemberontak Syiah Houthi telah menguasai sejumlah wilayah di utara Yaman dengan mudah. Namun suku Sunni di provinsi Marib menyatakan, mereka akan melakukan perlawanan keras jika Houthi akan menguasai wilayahnya.
Seperti dilansir The Washington Post, Ahad (15/2), Houthi mengancam akan mengambil alih provinsi kaya minyak utama di daerah sebelah timur ibukota. Hal ini memicu kekhawatiran meledaknya perang sipil besar-besaran di Yaman.
Para pemberontak selama ini dengan mudah menguasai sejumlah kota di utara Yaman. Namun mereka mungkin akan menghadapi perlawanan sengit di provinsi Marib.
Suku-suku, yang sebagian besar Sunni, di wilayah tersebut telah mempersenjatai diri mereka dengan berbagai hal. Mulai dari tank hingga granat berpeluncur roket. Menurut para pemimpin suku dan kepala daerah, wilayah tersebut telah dikelilingi pejuang suku dan unit militer.
"Ini akan menjadi perang saudara jika mereka datang ke sini," kata seorang pemimpin dari suku Murad di Marib Mohammed al-Wills. Ia menyatakan telah berkoordinasi dengan sesama suku dan tentara untuk membela provinsi tersebut.