Selasa 17 Feb 2015 06:32 WIB
Penembakan Muslim Amerika

1.000 Demonstran di Qatar Kutuk Tragedi Chapel Hill

Rep: c05/ Red: Angga Indrawan
Polisi Chapel Hill menyelidiki penembakan di Summerwalk Circle in Chapel Hill pada Selasa (10/2) waktu setempat.
Foto: newsobserver.com
Polisi Chapel Hill menyelidiki penembakan di Summerwalk Circle in Chapel Hill pada Selasa (10/2) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA - Lebih dari 1.000 orang bergabung dalam demonstrasi di Doha, Qatar, untuk menunjukkan solidaritas untuk tiga siswa Muslim tewas pekan lalu di Chapel Hill, Senin (16/2).

Kematian Deah Shaddy Barakat (23 tahun), Yusor Mohammad Abu-Salha (21) dan Razan Mohammad Abu-Salha (19), belum diklasifikasikan sebagai kejahatan dengan motif kebencian agama.

Kendati demikian, Sekretaris Jenderal organisasi Kerjasama Islam, Iyad Madani Ameen mengutuk pembunuhan sebagai kejahatan brutal yang mengejutkan dunia Muslim, seperti yang dilansir dari Saudi Press Agency, Senin (16/2).

Demonstrasi di Qatar diikuti  oleh kelompok siswa, termasuk juga Duta Besar AS untuk Qatar, Dana Shell Smith. Para demonstran membawa poster bertuliskan "Kami semua memiliki hak untuk hidup bebas dari kebencian" dan "Benci Kejahatan." Sebelumnya, Presiden Barack Obama juga mengutuk insiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement