REPUBLIKA.CO.ID, COPENHAGEN -- Puluhan ribu orang Denmark berkumpul di tugu peringatan mengenang korban serangan di kafe dan sinagog, Senin (17/2). Mereka berasal dari seluruh penjuru negeri.
Sambil bernyanyi lagu John Lennon Imagine mereka berjanji menegakkan tradisi sebagai masyarakat terbuka. Mereka juga bergandengan menunjukan solidaritas bagi minoritas Muslim di sana.
Para pemimpin Yahudi menyerukan kedamaian dan toleransi seiring kekhawatiran Muslim terhadap serangan balik. ''Kami berjuang bersama dengan mereka (Muslim) untuk hak beragama. Kami moderat. Kami berjuang bersama melawan ekstremis dan radikalisme,'' kata ketua komunitas Yahudi Denmark Dan Rosenberg Asmussen.
Perdana Menteri Denmark Helle Thorning-Schmidt mengindikasikan tujuan yang sama. ''Demokrasi Denmark kuat, bangsa Denmark juga kuat. Kami tidak akan menerima setiap upaya yang mengancam dan mengintimidasi kebebasan juga hak-hak kami,'' kata dia pada wartawan.
Ia mengatakan ancaman terorisme masih nyata karena terorisme berusaha menyebar. Pada Senin malam, Thorning-Schmidt, putra mahkota dan pejabat asing bergabung dengan sekitar 30 ribu orang menghormati para korban di luar pusat kebudayaan Krudttoenden.
''Saya di sini dengan putri saya untuk menunjukkan kita hidup di negara bebas. Tidak ada yang harus merusaknya,'' kata Aisha Abdi, seorang pengungsi Muslim dari Somalia yang membawa putri 12 tahunnya, Irina.
Pria yang melakukan penyerangan hingga menewaskan beberapa orang itu kabarnya keturunan Palestina dan bersemangat terhadap isu-isu Islam. Ia berusia 22 tahun dan diidentifikasi sebagai Omar Abdel Hamid El Hussein oleh media lokal.