REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI-- Perdana Menteri India Narendra Modi bersumpah akan melindungi semua kelompok agama di India. Respon ini diutarakan Modi setelah adanya serangkaian serangan pada lembaga-lembaga Kristen di New Delhi, yang memicu kekhawatiran minoritas jadi sasaran para fanatik Hindu.
Seperti diberitakan Reuters, sebelumnya sejumlah kritik mengatakan pemerintahan Modi gagal melindungi agama minoritas dan mengendalikan ekstremis Hindu. Namun, dalam sebuah acara Modi menyatakan mengutuk semua insiden kekerasan di mana agama minoritas jadi sasaran.
"Tak ada kelompok agama yang bisa memicu kekerasan, pemerintah saya akan memastikan adanya kebebasan penuh untuk berkeyakinan," ujar Modi, Selasa (17/2).
Pekan lalu, Modi memanggil kepala polisi Delhi setelah serangan keenam di gedung milik umat Kristen. Tapi pemimpin masyarakat mengeluh dan mengatakan, Modi perlu berbuat lebih banyak untuk membuat minoritas merasa aman di negara yang menjunjung sekularisme itu.
Sekitar 1,27 miliar warga India mayoritas beragama Hindu. Hanya seperlima dari total penduduk yang memiliki agama lain selain Hindu.
Perpindahan agama telah menjadi isu sensitif selama beberapa bulan terakhir. Kelompok garis keras yang memiliki hubungan dengan partai Modi mengatakan Hindu memulai kampanye untuk meyakinkan orang-orang Kristen dan Muslim mengubah keyakinan mereka.
"Pemerintah saya tak akan mengizinkan kelompok agama, baik itu mayoritas maupun minoritas, menghasut kebencian terhadap sesama, baik terang-terangan atau diam-diam," kata Modi.