REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Satu pesawat terbang komersial dengan tujuan Istanbul dilaporkan terpaksa kembali ke Tripoli setelah Mesir melarang terbang di ruang udaranya.
Belum ada komentar resmi dari Mesir. Namun larangan itu dilakukan setelah serangan-serangan udara Mesir pada Senin atas sasaran-sasaran yang disangka menjadi sarang ISIS di Libya. Serangan dilakukan sehari setelah kelompok tersebut menyiarkan satu video yang memperlihatkan pemenggalan para pengikut Kristen Koptik Mesir.
Seperti dilansir Reuters, larangan tersebut akan memaksa Libya, yang di dalam negerinya sedang berkecamuk perang saudara, semakin terisolasi. Turki merupakan satu dari sedikit negara yang mengizinkan pesawat-pesawat Libya terbang ke sana.
Untuk ke Turki, maskapai-maskapai Libya melintasi ruang udara Mesir untuk menghindari Siprus sementara negara Uni Eropa telah memberlakukan larangan terbang karena alasan-alasan keamanan.
Libyan Airline dalam laman mereka menjelaskan pesawat mereka tinggal landas menuju Istanbul dari bandara Matiga tetapi kembali setelah Mesir memberitahu maskapai tersebut bahwa pesawat itu tidak diizinkan memasuki ruang udara Mesir.
Maroko sebelumnya menyatakan telah menangguhkan semua penerbangan antara kota-kota Maroko dan Libya karena kekhawatiran keamanan.
"Penghentian sementara disebabkan oleh ketaksesuaian dari penerbangan yang berangkat dari bandara Libya dengan standar internasional," Kementerian Dalam Negeri dan Perhubungan Maroko menyampaikan.
Maroko juga telah memutuskan untuk menutup wilayah udaranya bagi semua pesawat Libya, tambahnya.
Maskapai-maskapai asing menghentikan penerbangan ke Libya Juli lalu ketika satu faksi yang disebut Fajar Libya menyerang satu grup lawannya yang menguasai bandar udara utama Tripoli, mengendalikan ibu kota negara itu setelah pertempuran selama beberapa bulan. Bandara itu dan sebanyak 20 pesawat rusak dalam pertempuran tersebut, kata para pejabat.
Pesawat-pesawat Turkish Airlines sempat kembali tahun lalu terbang ke Misrata, sebelah timur Tripoli. Tetapi maskapai itu menghentikan penerbangan-penerbangan bulan lalu karena serangan-serangan atas bandara tersebut, bagian dari perseteruan antara faksi-faksi bermusuhan yang telah bertempur untuk memperebutkan kekuasaan sejak Muammar Gaddafi digulingkan pada 2011.