REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Sebuah proyek bernama 'Kursi Roda untuk Anak' (WKF) di Perth akan memproduksi 300 unit kursi roda per bulan. Kursi roda ini nantinya diperuntukkan bagi penyang disbilitas di berbagai negara.
Bendahara proyek 'Kursi Roda untuk Anak' (WKF) yang juga kepala relawan, Gordon Hudson, mengatakan, ini adalah cara yang bagus bagi para pensiunan untuk tetap aktif secara sosial dan bugar secara fisik. Meski demikian, generasi muda juga diperlukan untuk mengambil peran manajemen.
"Kami memang membutuhkan darah muda, terutama di sisi administrasi. Saya sekarang berumur 82 tahun, saya seharusnya pensiun dalam 10 tahun ke depan," katanya baru-baru ini.
Kursi roda itu, yang menghabiskan biaya 150 dolar untuk satu produksinya, dikirim ke Vietnam, China, Irak, Myanmar, Papua Nugini, Sri Lanka, Tanzania, dan puluhan negara lainnya.
Jacqui Whelan bekerja untuk Yayasan Kedokteran Anak-Anak Burma dan mengatakan, kursi roda proyek WFK melegakan dan membawa sukacita bagi masyarakat di perbatasan Thailand-Myanmar, yang jika tidak diberi bantuan ini akan berada dalam daftar tunggu yang lama.
"Dampak dari kursi roda ini benar-benar luas. Untuk beberapa anak, ini berarti mereka bisa pergi ke sekolah untuk pertama kalinya dan pergi ke fasilitas kesehatan setempat untuk menerima perawatan yang teratur," jelasnya.
Jacqui mengatakan, kursi roda itu juga membawa manfaat ekonomi.
"Ini berarti orang tua dapat kembali bekerja untuk mendukung keluarga mereka dan seluruh masyarakat bisa memiliki keterlibatan yang lebih besar pada penyandang disabilitas," katanya.
Para relawan juga membuat bantal, selimut, karpet dan mainan rajutan untuk menemani kursi roda.
Kursi roda telah berevolusi dari model kerangka sepeda asli ke aluminium, hingga Model 9 saat ini yang dirancang untuk medan kasar dengan sub rangka baja yang kuat dan ban anti-robek.
Baru-baru ini, kursi roda tersebut juga dirancang ulang untuk memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sehingga memungkinkan untuk disesuaikan dengan pertumbuhan anak-anak.
Pemerintah Australia Barat telah mengumumkan akan menyumbang 120 ribu dolar untuk menutupi sewa tempat produksi selama empat tahun ke depan.