REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV-- Sebuah laporan yang dikeluarkan auditor negara Israel pada Selasa (17/2), menemukan bahwa Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu telah menggunakan dana negara untuk kepentingan keluarganya. Laporan pengawasan dibuat setelah adanya keluhan dari anggota parlemen mengenai pengeluaran Netanyahu dan istrinya.
Seperti dilansir Al-Arabiya, Rabu (18/2), laporan menemukan serangkaian pelanggaran, termasuk uang kas yang tak dikembalikan, pajak pribadi dan tagihan listrik tinggi yang dibebankan ke negara.
Auditor Joseph Shapira menyimpulkan, Netanyahu mengeluarkan biaya rumah tangga yang berlebihan secara signifikan. Ini menurutnya tak konsisten dengan prinsip-prinsip dasar proporsionalitas, kepekaan, penghematan dan efisiensi.
Menanggapi laporan ini Partai Likud yang mendukung Netanyahu mengatakan, laporan bermuatan politik sebab dikeluarkan menjelang pemilihan umum 17 Maret mendatang. Netanyahu rencananya akan kembali maju dalam pemilihan Perdana Menteri untuk periode keempatnya.
Sementara itu Kantor Pengawas Keuangan Negara menolak anggapan laporan bermotif politik. Mereka mengatakan, temuan dipublikasikan tak lama setelah mereka menyelesaikannya sesuai dengan prasyarat hukum.
Laporan mengatakan, beberapa materi yang dikumpulkan selama audit menunjukkan adanya masalah pidana dan telah diteruskan ke Jaksa Agung Yahuda Weinstein. Juru bicara Weinstein mengatakan, ia telah menerima materi tapi tak akan melakukan tindakan hukum melawan Netanyahu.
"Praktik kami beroperasi seperti biasa terlepas dari fakta adanya pemilu," ujarnya.