REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Bank Sentral Australia (RBA) akhirnya mengumumkan akan menambahkan fitur taktil/atau yang dapat diraba dalam semua uang kertas yang mereka terbitkan. Kebijakan ini dilakukan menyusul suksesnya petisi yang disampaikan Connor McLeod (13), remaja asal New South Wales baru-baru ini.
McLeod adalah remaja tuna netra meminta pemerintah menyediakan uang kerta yang mudah diraba (taktil) untuk mengetahui nilainya.
Dalam sebuah pernyataan, Gubernur RBA, Glenn Stevens mengatakan fitur sentuhan (taktil) baru pada uang kertas itu nantinya akan dapat membantu masyarakat dengan gangguan penglihatan. Sehingga uang dimaksud dapat membedakan antara denominasi yang diterbitkan oleh Bank Australia. Uang itu juga dilengkapi dengan warna-warna cerah, penulisan angka yang lebih besar dan lebih tebal serta ukuran uang kertas yang bervariasi.
General Manajer Advokasi di Vision Australia, Maryanne Diamond mengatakan, tidak hanya Connor yang frustasi dengan uang kertas Australia. Menurutnya McLeod telah berhasil memberi kontribusi besar bagi masyarakat luas.
"Survey yang dilakukan lembaga kami menunjukan 50 % orang yang menderita kebutaan total mengaku mereka kerap jumlah uang kembalian yang mereka terima kurang atau diberikan uang yang salah ketika membeli sesuatu dan itu terjadi hanya karena mereka tidak bisa dengan cepat dan mudah dalam membedakan secara pasti nominal uang kertas yang mereka miliki,"
kata Diamond baru-baru ini.
"Jadi menurut saya Connor harus bangga pada dirinya sendiri karena saya kira kampanyenya dapat membawa perubahan besar bagi Bank Sentral Australia sehingga mau berbicara dengan kami dan bermitra dengan kami dalam upaya untuk mencari solusi bagi mata uang kertas generasi mendatang," katanya.