Kamis 19 Feb 2015 05:07 WIB
Tahun Baru Imlek

Mualaf Tionghoa di Malaysia Ikut Rayakan Imlek

Rep: c15/ Red: Angga Indrawan
Suasana Imlek (ilustrasi).
Foto: Antara/Musyawir
Suasana Imlek (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Kuala Lumpur -- Lim Ah Hong alias Adam adalah seorang mualaf keturunan Tionghoa asli yang bertempat tinggal di Taiping, Perak, Malaysia. Berlatar belakang muslim bukan berarti ia tidak merayakan Imlek. Tahun baru imlek ia rayakan untuk menghormati anggota keluarganya yang seluruhnya masih memeluk agama Buddha.

Ia memutuskan untuk memeluk islam pada 2007. Tahun baru imlek ini ia berencana akan bertandang kerumah orang tuanya untuk merayakan imlek. "Memeluk islam bukan berarti memberhentikan saya merayakan imlek bersama keluarga. Meski keyakinan berbeda, tetapi hubungan keluarga kami tetap kuat," ujar Adam seperti dikutip Bernama.com, Kamis (19/2).

Adam mengatakan, yang penting adalah rasa hormat yang kita miliki satu sama lain. Ia menilai, keindahan adalah kita masih bisa bersama-sama meskipun berbeda agama.

Keluarga Adam menilai, persoalan perbedaan keyakinan bukanlah masalah. Makna perayaan imlek adalah kumpul keluarga. Kakek Adam, Sharin Low Abdullah (68) ternyata merupakan wiraswasta pada sektor rumah makan Tionghoa muslim. Kakek Adam pun telah memeluk islam sejak usia 47 tahun.

"Islam selalu merayakan perbedaan. Asalkan ritual keluarga yang dilakukan tidak berbenturan dengan prinsip dan nilai islam, mengapa tidak," ujar Sharin Low.

Selain itu, Adam dan Sharin Low juga mengikuti Asosiasi Cina Malaysia Muslim. Adam bahkan aktif berorganisasi dengan menyediakan perumahan dan pekerjaan sementara bagi masyarkat muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement