REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi memperingatkan ISIS bahwa negaranya akan menyerang balik setiap ancaman saat berkunjung ke wilayah yang berbatasan dengan Libya.
"Dia (Sisi) menekankan bahwa Mesir akan terus bertindak tegas dalam setiap upaya yang dianggap mengancam keamanan nasional," kata juru bicara militer Mesir, Brigjen Mohammad Samir dalam sebuah pernyataan yang diposting di halaman Facebook miliknya, Rabu (18/2).
Sisi yang didampingi Menteri Pertahanan Mesir, Sedki Sobhi, terus memantau situasi di perbatasan untuk mengamankan negaranya dari serangan kelompok ekstrimis tersebut.
Keputusan Mesir untuk membantu Libya dilakukan menyusul dipenggalnya 21 warganya di Libya pada Senin (16/2) oleh ISIS. Dengan hadirnya ISIS di wilayah perbatasan, membuat fokus militer Mesir terpecah. Mesir juga harus menghadapi kelompok lainnya di Semenanjung Sinai yang juga terkait dengan ISIS.
Pada Selasa (17/2), Sisi menyerukan resolusi PBB agar pasukan koalisi pimpinan AS diizinkan campur tangan di Libya melawan ISIS seperti yang dilakukan di Irak dan Suriah.