REPUBLIKA.CO.ID, KIEV-- PBB akan menempatkan penjaga perdamaian di Ukraina timur. Putusan itu muncul setelah Presiden Ukraina Petro Poroshenko meminta mereka ditempatkan di sana untuk memaksakan gencatan senjata.
Pada Rabu (19/2), ia mengatakan sedikit pemaksaan akan membantu jaminan keamanan. Hal tersebut menurutnya akan membuat kedamaian lebih terjaga.
''Masalah ini telah didiskusikan dan keputusan telah diambil untuk menunjukan bahwa PBB dan Uni Eropa peduli untuk menjaga kedamaian dan operasi keamanan Ukraina,'' kata dewan sekretaris, Olexander Turchynov pada reporter, dikutip BBC.
Gencatan senjata telah dimulai sejak Ahad. Namun kedua belah pihak saling tuduh telah melanggarnya. Pada Rabu, Poroshenko mengatakan 2.500 tentara telah mundur dari Debaltseve sebagai bukti pemerintah menghormati keputusan yang dikeluarkan dalam kesepakatan di Minsk.
Namun bagaimana pun, staf dari dewan keamanan Uni Eropa OSCE tidak bisa masuk Debaltseve. Padahal merekalah yang ditugaskan memonitoring gencatan senjata.