Kamis 19 Feb 2015 13:01 WIB

Kuwait: Dunia Harus Desak Israel tidak Lukai Warga Palestina

Rep: c84/ Red: Ani Nursalikah
Perdana Menteri Kuwait Syekh Sabah Al-Ahmad Al-Sabah
Foto: Reuters
Perdana Menteri Kuwait Syekh Sabah Al-Ahmad Al-Sabah

REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT CITY -- Kuwait dan Palestina  menandatangi sejumlah perjanjian untuk meningkatkan kerja sama kedua negara di semua tingkatan. Perjanjian ini dilakukan dalam pertemuan yang dihadiri Emir sekaligus Perdana Menteri Kuwait Syekh Sabah Al-Ahmad Al-Sabah, dengan Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah di Istana Bayan, Kuwait,  seperti dilansir KUNA, Rabu (18/2).

Syekh Sabah Al-Ahmad Al-Sabah juga menyampaikan dukungan Kuwait bagi rakyat Palestina untuk hidup damai dan merdeka dengan Yerusalem sebagai ibukotanya. Ia juga mengutuk Israel yang terus melakukan kejahatan kepada warga Palestina yang tidak bersalah.

Di hadapan Hamdallah, Syekh Sabah Al-Ahmad Al-Sabah menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memenuhi tanggung jawabnya mendesak Israel menghentikan tindakan kekerasannya terhadap rakyat Palestina.

Hamdallah juga bertemu dengan Ketua Dewan Perniagaan dan Perindustrian Kuwait (KCCI) Ali Thunayan Al-Ghanim. Pertemuan itu untuk membahas upaya pertukaran perdagangan yang bertujuan mengembangkan hubungan ekonomi kedua negara.

Kepada Hamdallah, Ghanem meminta Palestina menampilkan produk mereka yang memiliki pasar yang menjanjikan di Kuwait dan menyerukan untuk mengembangkan industri Palestina. Dia meminta delegasi perdagangan Palestina mengunjungi Kuwait untuk berbicara dengan pengusaha Kuwait. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement