Jumat 20 Feb 2015 07:51 WIB

Pemuda Muslim Oslo Lindungi Sinagoge

Rep: C14/ Red: Damanhuri Zuhri
Muslim Norwegia
Foto: Reuters
Muslim Norwegia

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sekelompok pemuda Muslim di Oslo, Norwegia, berencana untuk melindungi Sinagoge Oslo. Disebutkan, mereka semua akan berdiri dan memegang tangan satu sama lain, sehingga membentuk sebuah lingkaran besar yang mengitari tempat ibadah umat Yahudi itu.

Ini sebagai bentuk solidaritas dan toleransi beragama dari komunitas Muslim muda Norwegia terhadap komunitas Yahudi, terutama pasca-insiden kekerasan di Paris dan Copenhagen beberapa hari lalu.

“Jika mereka kaum ekstremis ingin beraksi kekerasan atas nama Islam, mereka mesti menghadapi kami orang Islam terlebih dahulu,” ujar salah satu pemuda Muslim Oslo, Norwegia, itu kepada The Jerussalem Post, seperti dikutip On Islam, Rabu (18/2).

Gerakan inisiatif kaum Muslim muda Norwegia itu lantas disebut sebagai Lingkaran Perdamaian. Rencananya, mereka akan mulai melakukan aksi damai itu pada 21 Februari 2015, yakni bertepatan dengan hari perayaan Sabat di Oslo, Norwegia.

Pencetus ide “Lingkaran Perdamaian” ini, Hajrad Arshad (17 tahun), mengatakan, gerakan ini dilakukan untuk mengatasi stereotipe buruk atas Muslim maupun Yahudi. Sebab, seringkali keduanya diperhadapkan sebagai musuh satu sama lain.

“Kita berpikir, apalagi setelah insiden di Copenhagen, sekaranglah saat yang tepat bagi komunitas Muslim untuk membangun hubungan yang baik dengan komunitas Yahudi Eropa,” ujar Hajrad Arshad, Rabu (18/2) seperti dilansir On Islam.

Apalagi, dikabarkan pada awal pekan ini, seorang pria bersenjata menyerang sebuah kafe di Norwegia. Sebab, di sana ada forum dialog yang mengundang seorang kartunis kontroversial asal Swedia, Lars Vilks.

Dia pernah menggambar dan memublikasikan karikatur Nabi Muhammad SAW. Pada hari yang sama, sebuah sinagoge di Norwegia diserang. Akibatnya, seorang aparat keamanan Yahudi tewas di tempat.

Tidak cukup sampai di sana, keesokan harinya, aparat kepolisian Denmark menembak mati seorang perusuh yang diduga terlibat dalam insiden Copenhagen. Memang, hingga pertengahan bulan Februari ini, tensi Islamofobia di Skandinavia, Eropa, kian meningkat.

Meski sebelumnya, Skandinavia terkenal sebagai kawasan yang mendukung Dunia Islam, misalnya dengan mengakui eksistensi negara Palestina berdaulat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement