REPUBLIKA.CO.ID, Washington DC -- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengatakan Muslim di Amerika merasa ketakutan. Hal tersebut muncul setelah adanya insiden kekerasan terhadap komunitas Muslim dan gerakan ekstremis yang semakin meluas.
Obama mengatakan untuk sementara AS telah berusaha untuk memerangi ekstrimisme di luar negeri. Dia juga menyerukan pemahaman dan solidaritas dengan komunitas Muslim Amerika.
"Kami belum tahu mengapa tiga Muslim Amerika dibunuh secara brutal di Chapel Hill, North Carolina," ungkap Obama seperti yang dikutip laman International Bussiness Times, Jumat (20/2).
Tapi, dia melanjutkan, pemerintah tahu banyak Muslim Amerika merasa khawatir dan takut.
Menurut Obama, semua agama dan latar belakang yang dimiliki warga Amerika harus terus bersatu. Dia menegaskan, tak seorang pun bisa menjadi sasaran hanya karena identitas mereka, penampilan atau agama mereka.
Obama mencontohkan pembunuhan di sebuah pusat komunitas Yahudi Kansas pada tahun lalu dan di sebuah kuil Sikh di Wisconsin pada 2012. Kemudian, pembunuhan tiga mahasiswa Muslim yang ditembak oleh seorang pria di North Carolina pada 10 Februari lalu. Pembunuhan-pembunuhan itu sudah seharusnya didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama.