REPUBLIKA.CO.ID,JENEWA--Dua anggota Dewan Keamanan PBB, Amerika Serikat (AS) dan Inggris menolak permintaan Libya terkait pencabutan embargo senjata yang hendak digunakan untuk melawan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
AS dan Inggris mengatakan Libya lebih membutuhkan sebuah pemerintahan yang bersatu dibandingkan pengajuan pencabutan embargo senjata di negaranya.
Dilansir oleh Associated Press, Menteri Luar Negeri Libya Mohammed al Dairi dalam pertemuan dewan darurat, Rabu (18/2) mengatakan, negaranya berharap Dewan Keamanan mau mencabut embargo untuk menghadapi kelompok ISIS di negaranya.
Baik AS dan Inggris mengaku khawatir jika embargo dicabut. Kedua negara tersebut menilai pencabutan embargo Libya memiliki resiko yang tinggi dan berpotensi terjadinya perang saudara di negara tersebut.