Sabtu 21 Feb 2015 06:19 WIB

Menlu Inggris dan Aljazair Serukan Solusi Politik di Libya

Rep: c84/ Red: Damanhuri Zuhri
Tentara Libya (Ilustrasi)
Tentara Libya (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond, Kamis (19/2) menolak aksi militer internasional di Libya dan mengatakan negara yang dilanda krisis seperti Libya membutuhkan solusi politik.

"Kami tidak percaya aksi militer dapat memecahkan masalah di Libya," kata Hammond pada konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Aljazair Ramtane Lamamra, seperti dilaporkan //Gulf Today//, Jumat (20/2).

Hammond menambahkan, "Sikap Aljazair dan Inggris sama. Kami percaya untuk menegakkan solusi politik dengan apa yang terjadi di Libya, " lanjutnya.

Negara-negara Barat menolak seruan Mesir untuk diadakan aksi militer internasional setelah Mesir meluncurkan serangan udara pada militan ISIS di Libya.

Mesir juga meminta pencabutan embargo senjata PBB terhadap pemerintah Libya yang diakui secara internasional sehingga bisa mengatasi militan ISIS.

Negara-negara Barat lebih mendorong pembicaraan politik mengenai pembentukan pemerintah persatuan nasional. Lamamra juga menolak solusi militer.

Menurutnya, solusi militer bukanlah jawaban dari situasi yang terjadi di Libya saat ini. "Sebagai negara tetangga Libya, kami ingin menjadi bagian besar dari solusi dan sama sekali tidak bagian dari masalah," katanya.

Libya sendiri memiliki dua pemerintahan, dimana satu pemerintahan diakui oleh masyarakat internasional dan satu lainnya memiliki hubungan dengan kelompok garis keras.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement