REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI, Meutya Viada Hafidz, menilai langkah Presiden Brasil, Dilma Rousseff, menolak surat kepercayaan Duta Besar Indonesia untuk negara tersebut, setelah memanggilnya ke istana kepresiden, merupakan wujud merendahkan perwakilan Indonesia.
"Apa yang dilakukan, sama sekali tidak santun, bahkan dapat dianggap merendahkan representasi negara RI, dengan menolak credential (surat kepercayaan, red) dubes, setelah mengundang dubes tersebut ke istana," kata Meutya dihubungi dari Jakarta, Sabtu.
Meutya mendukung langkah yang diambil Kementerian Luar Negeri RI untuk menarik dubes Indonesia dari Brasil dan juga membuat nota protes terhadap Brasil.
Menurut Meutya, Indonesia belum perlu mengusir dubes Brasil dari Tanah Air karena Indonesia perlu menunjukkan diri sebagai negara santun tapi tegas.
"Kita negara santun tapi tegas, bukan main-main usir. Nota protes keras saya rasa cukup untuk membuat Brasil berpikir," tegas dia.