Senin 23 Feb 2015 11:37 WIB

Kelompok Afiliasi ISIS Akui Serang Rumah Duta Besar Iran

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Indah Wulandari
Kedutaan Besar Iran yang tampak rusak pascapengeboman yang dilakukan ISIS di Libya, Ahad (22/2).
Foto: Reuters
Kedutaan Besar Iran yang tampak rusak pascapengeboman yang dilakukan ISIS di Libya, Ahad (22/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Kelompok militan afiliasi kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mengaku  bertanggung jawab atas serangan bom kembar di kediaman duta besar Iran di Libya, Ahad (22/2). Mereka juga mengakui sebagai pelaku serangan roket di Bandara Labraq.

Reuters melansir, dua bom meledak di gerbang kediaman duta besar Iran di Tripoli. Kantor berita Iran IRNA mengonfirmasi serangan dan mengatakan tak ada korban.

IRNA melaporkan operasi kedutaan dihentikan pasca insiden. ''Dua perangkat diletakan, satu meledak lebih dulu daripada yang lain. Titik bom kedua untuk menciptakan kebingungan,'' kata Kolonel Jumaa al Mashri dari Badan Keamanan Nasional pada Nabaa.

Reporter Reuters yang berada di lokasi kejadian melihat bom kedua meledak 30 menit setelah bom pertama. Kerusakan terlihat pada gerbang depan.

Pada Sabtu, mereka juga mengakui serangan di bandara. Tidak ada korban dalam serangan tersebut. Bandara Labraq merupakan gerbang utama menuju bagian timur Libya dan Bayda.

Dua hari sebelum serangan di kediaman duta besar, mereka juga mengaku bertanggungjawab atas serangan bom bunuh diri yang menewaskan 40 orang di kota Qubbah. Serangan tersebut merupakan yang paling parah sejak insiden penggulingan Muammar Gaddafi pada 2011.

Bulan lalu, militan yang mengaku terkait ISIS juga menyerang hotel mewah Corinthia di Tripoli. Insiden menewaskan lima orang asing dan sedikitnya empat orang warga Libya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement