Senin 23 Feb 2015 12:56 WIB

Takut Ebola, Korut Larang Pelari Asing Ikut Maraton

Para pelari menyusuri lintasan dalam satu kompetisi maraton (Ilustrasi)
Foto: AP PHOTO
Para pelari menyusuri lintasan dalam satu kompetisi maraton (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara mengumumkan larangan bagi pelari asing berpartisipasi dalam maraton internasional yang akan diselenggarakan di Pyongyang pada April mendatang. Pelarangan ini disebabkan karena kekhawatiran akan penyebaran virus Ebola yang mematikan.

Tindakan pencegahan ini diambil oleh pemerintah Korea Utara meski negara itu terletak ribuan mil dari episentrum wabah Ebola di Afrika Barat dan telah dilaporkan ada kasus virus, yang telah menewaskan lebih dari 9.000 orang. Meskipun demikian, perbatasan negara tersebut tetap ditutup untuk wisatawan asing sejak Oktober 2014 karena takut virus yang menyebar. Mereka juga memberlakukan wajib karantina 21 hari bagi para pekerja bantuan asing dan diplomat, yang telah diberitahu untuk tinggal sementara di kompleks kedutaan.

"Rekan kami yang berada di Pyongyang Korea Utara menghubungi kami pagi ini dan mengabarkan bahwa Marathon Pyongyang 2015 ditutup untuk pelari amatir dan profesional asing," ujar direktur Koryo Tours Nick Bonner kepada Reuters.

Pyongyang, ibukota yang terisolasi dan sangat tertutup telah mengadakan maraton internasional tahunan sejak 1981 tapi tahun lalu merupakan pertama kalinya pelari asing diizinkan untuk berpartisipasi. "Kami diberitahu bahwa kebijakan ini diambil oleh Korea Utara sehubungan dengan kekhawatiran penyebaran virus Ebola," kata Bonner.

Bonner juga menambahkan bahwa rencananya dia akan membawa sekitar 500 wisatawan ke Korea Utara tahun ini. "Hal ini masih belum jelas kapan perbatasan akan dibuka kembali, tapi kami juga disarankan untuk tidak membatalkan tur kami bulan Maret mendatang dan mengharapkan pemutakhiran informasi tentang situasi perbatasan pada akhir Februari," kata Bonner.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement