REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Badan anti-merokok di Arab Saudi mengumumkan naiknya tingkat kematian di negaranya akibat bahaya merokok.
"Merokok menyebabkan lebih dari 23 ribu orang meninggal dunia pada tahun lalu," bunyi pernyataan lembaga tersebut.
Badan itu memprediksi tingkat kematian akan membengkak dua kali lipat pada 2025 mendatang. Nasser Saleh dari badan anti-merokok mengatakan merokok menyebar cepat di kalangan anak-anak dan remaja.
"Ada kenaikan yang mengkhawatirkan dalam tingkat kematian di Arab Saudi karena merokok," ujarnya.
Laporan ini menjelaskan langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk memerangi merokok masih sangat lemah.
Studi statistik terkait rokok menunjukkan peningkatan jumlah perokok muda dan remaja di seluruh dunia. Peran keluarga dianggap berpengaruh penting dalam mengedukasi anak-anak akan dampak bahaya merokok.
"Perokok muda di masa lalu melakukannya secara sembunyi-sembunyi karena takut orang tua dan tetangganya marah, tapi sekarang mereka merokok di dekat rumah mereka dan tidak menunjukkan rasa takut atau khawatir dilihat banyak orang. Hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran tentang bahaya merokok, " sambungnya.
"Saat ini sangat umum melihat anak-anak merokok di dekat rumah, sekolah, tempat dan taman umum," lanjut Saleh.