REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Bocoran mata-mata mengungkap badan intelijen Israel, Mossad, menyimpulkan Iran selama ini tak memproduksi senjata nuklir seperti yang digaungkan negara Barat. Pernyataan tersebut kontan berseberangan dengan pendapat Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu yang selama ini yakin, 70 persen program nuklir Iran bertujuan untuk senjata nuklir.
Sebuah bocoran informasi yang didapat tim investigasi Aljazirah dari telegram rahasia, yang diterbitkan Senin (23/2), mengungkapkan Mossad mengirim informasi rahasia tersebut ke Afrika Selatan pada tanggal 22 Oktober 2012. Informasi rahasia tersebut berisi penilaian mereka mengenai program nuklir Iran.
Dalam informasi tersebut tertulis, Iran belum memulai proyek membangun senjata nuklir apa pun. Telegram Mossad mengatakan, para ilmuan Republik Islam Iran sedang bekerja menutup kesenjangan di daerah tersebut yang terlihat seperti sedang melakukan pengayaan reaktor.
Apa yang disimpulkan Mossad, jelas bertolak belakang dengan pernyataan Netanyahu selama ini mengenai program nuklir Iran. Bahkan dalam pidatonya di hadapan Kongres Amerika Serikat, 3 Maret mendatang, Netanyahu berniat memperingatkan kembali terkait pembicaraan nuklir dengan Iran.
Namun, bocoran dokumen rahasia yang didapat Aljazirah menjelaskan mengenai perbedaan pendapat antara Mossad dan Netanyahu terhadap kapasitas nuklir Iran. Pada Majelis Umum PBB, Netanyahu mengatakan pengayaan nuklir Iran ajan selesai pada musim panas mendatang dan akan beralih ke tahap akhir.n Gita Amanda