REPUBLIKA.CO.ID, LIBYA -- Hampir 15.000 warga Mesir melarikan diri dari Libya melalui perbatasan yang ada. Pengungsian ini terjadi pascapemenggalan 21 pemeluk Kristen Koptik Mesir oleh ISIS di daerah Libya.

Pekan lalu pesawat tempur Mesir dan Libya menyerang Target ISIS di Libya setelah organisasi itu merilis vidio pemenggalan 21 warga Mesir pemeluk Kristen Koptik.

Pascaberedarnya video tersebut, Kairo  mendesak ratusan ribu warga Mesir yang bekerja di Libya untuk meninggalkan negara tersebut.

Pemerintah Mesir memfasilitasi dengan menyewakan pesawat untuk terbang dari Tunisia, tetangga barat Libya. Setidaknya 14.585 warga Mesir melarikan diri melalui Sallum di laut Mesir, kantor berita negara MENA melaporkan. Dilaporkan juga 3.018 warga Mesir meninggalkan Libya, Senin (23/2).

Seorang juru bicara Kementerian Transportasi di Tunisia mengatakan sejak Jumat sedikitnya 1.000 warga Mesir yang melarikan diri dari Libya diterbangkan pulang dengan pesawat yang disewa Kairo. Seorang petugas pabean Tunisia mengatakan jumlah lainnya menunggu di sisi perbatasan Libya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika